Tips dan Trik Agar Puasa Ramadhanmu Dipenuhi Keberkahan
Muhammad Ihsan Yurin
Ada banyak cara
yang sering ustadz-ustadz sampaikan dalam tausiah singkat menjelang tarawih di
masjid untuk mendapakan keberkahan dan luput dari gangguan setan berwujud
manusia serta dunia yang binasa ketika Ramadhan. Salah satunya adalah ikhlas
dan menjaga kualitas-kuantitas ibadah. Dan yang tak kalah penting, menjauhkan
diri dari sifat ujub dan merasa keren di hadapan gadis-gadis semlohai nan solehah di ambang pintu keluar masjid.
Berikut tips dan
trik tambahan yang saya yakin tidak akan kamu temukan dalam tausiah-tausiah
ustadz-ustadz hafihzohullah itu.
Pertama, hindari lokalisasi pasar beduk yang terlalu padat. Ini
akan menyebabkan kamu kesulitan memilih takjil sesuai pesanan mamak di rumah.
Kerumunan ibu-ibu dan promosi keras penjual makanan akan memudarkan
konsentrasimu dalam memilah aneka jenis dagangan yang disediakan. MATAMU akan
berkunang-kunang dan dipenuhi fatamorgana nafsu belaka. Saya curiga ini bagian
dari konspirasi jahat beud pihak penyelenggara pasar beduk agar
semua makanan terlihat nikmat tanpa terkecuali. Jadi, waspadalah.
Waspada juga
terhadap kemungkinan mpet-mpetan. Jelas sudah bahwa bersentuhan lawan
jenis yang bukan mahram adalah haram. Kamu juga harus hati-hati sama
orang-orang seperti saya, eh, mereka yang sering mengambil-ambil kesempatan
dalam kesempitan. Bisa-bisa ada bagian tubuhmu yang hilang setelah keluar dari
pasar. Berhati-hatilah, sayang!
Kedua, jangan pergi tarawih sendirian. Dalam
perjalanan pergi dan pulang dari masjid, kamu akan butuh teman ngobrol. Dengan
ngobrol, fokusmu pada jalan dan suasana jalanan akan terpecah. Ini akan
meminimalisir rasa sakit hatimu. Paling tidak, istilahnya. Walaupun saya tahu
ini takkan mudah.
Sepanjang jalan
menuju masjid, kamu akan melihat berbagai slow motion muda-mudi yang
memanfaatkan momentum Ramadhan sebagai ajang mendekatkan diri. Ini tentu bahaya
bagi keikhlasan ibadah kita selaku umat yang taat. Kekhusyukan kita selama
tarawih akan mudah sekali terganggu karena letupan-letupan slow motion
yang bercampur kenangan masa lalu yang menghantui segenap bulir pikiran. Jadi,
bawalah serta teman laki-lakimu jika kamu laki-laki dan teman perempuanmu jika
kamu perempuan, ke masjid bersama. Jangan bawa teman lawan jenismu apalagi
pacar. Ini sudah jelas terkorelasi pada poin pertama, haram. Dan kamu juga akan
menimbulkan rasa iri dengki di setiap hati orang-orang miskin cinta seperti
Wamoi, pemuda hitam dari Papua itu.
Ingat, setiap
hal yang menyebabkan dosa berkemungkinan besar juga berdosa. Apalagi kalau kamu
sadar melakukannya. Contohnya, saat kamu berboncengan sama pacarmu lalu senyum
tak simentris kepada kami yang tersenyum meringis.
Ketiga, puasalah membaca dan menulis yang berat-berat. Puasa
itu sudah lelah, apa kamu ndak capek membaca dan menulis yang berat dan
penuh teori seperti itu? Ayolah, lemaskan sedikit urat kepala yang selalu
mikir. Membaca buku-buku agama cukup ampuh merehatkan alam bawah sadar yang
setiap hari dipenuhi pisuh terhadap pemerintah. Dan, buku-buku macam
bukunya Tere Liye juga termasuk kok. Tenang saja, ndak usah pakek
melotot gitu e. Ayumu hilang nanti.
Sebenarnya
banyak lagi, cuma kalau kepanjangan tulisan ini jadi berat dan saya dianggap
tidak konsisten dengan tulisan sendiri. Salamu’alaikum!
Bg ihsan di ajak bg Wamoinya taraweh bareng...... atau ngabuburit........
BalasHapuskami harus membaca untuk menghadapi uas yang tidak sesuai jadwal -_- karena penjadwalan yang terlalu lama buat pulang kampung -___-
Mksdnya apa? :D
BalasHapus