Sesobek Refleksi Keindonesiaan Kita
Riki Asiansyah Hiruk pikuk di media sosial maupun media arus utama belakangan ini, tidak jauh dari rasa curiga antarsesama anak bangsa, toleransi yang mulai memudar, serta merasa kelompoknya paling benar dan memaksakan kehendak. Banyak yang memakai cara-cara menyampaikan pendapat maupun kritikan yang jauh dari etika dan budaya bangsa yang luhur. Belum lagi, masih ada orang-orang tidak tahu diri mengotak-atik kesepakatan ( social society ) pendiri bangsa ini, yakni ideologi Pancasila yang sudah final. Jika fenomena ini dibiarkan, tinggal menunggu waktu hancurnya keindonesiaan kita. Dinamika kehidupan berbangsa dewasa ini memasuki babak baru namun sebenarnya tidak jauh dari persoalan-persoalan yang telah lalu. Kita seperti sebuah bangsa yang tidak pernah belajar dari pengalaman-pengalaman yang telah mengiringi jatuh bangunnya bangsa ini, tanpa mengambil manfaat dari pengorbanan tragedi-tragedi kelam itu. Konflik SARA yang pernah terjadi di masa lalu menjadi pelajaran ama